Model
Kooperatif pada Pembelajaran Matematika
Menurut
Suherman (2010), sintaks pembelajaran kooperatif adalah informasi,
pengarahan-strategi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi
hasil kerja kelompok, dan pelaporan.
Menurut
Sanjaya (2007), tahapan pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:
1.
Penjelasan Materi
Pada
tahap ini guru memberikan gambaran umum tentang materi pelajaran yang harus
dikuasai untuk selanjutnya akan mereka perdalam dalam pembelajaran kelompok
(tim). Selain itu, guru membagi kelompok secara heterogen.
2.
Belajar dalam Kelompok
Setelah
guru menjelaskan gambaran umum tentang pokok-pokok materi pembelajaran, siswa
diminta untuk belajar pada kelompoknya masing-masing. Melalui pembelajaran
dalam tim, siswa didorong untuk melakukan
tukar-menukar informasi dan pendapat, mendiskusikan permasalahan secara
bersama, membandingkan jawaban mereka, dan mengoreksi hal-hal yang kurang
tepat.
3.
Presentasi Hasil Kerja kelompok
Setelah
melakukan pembelajaran dalam kelompok, siswa kemudian diminta untuk
mempresentasikan hasil belajar kelompoknya di hadapan seluruh siswa dalam kelas
(kelompok pleno).Pada tahap ini diharapkan siswa membandingkan hasil kerja
kelompoknya dengan hasil kerja kelompok lainnya untuk kemudian menarik
kesimpulan.
4.
Penilaian
Penilaian
dalam pembelajaran kooperatif dapat dilakukan dengan tes atau kuis, baik secara
individual maupun secara kelompok. Tes individual akan memberikan informasi
kemampuan setiap siswa, sedangkan tes kelompok akan memberikan informasi
kemampuan setiap kelompok.
5.
Pengakuan Tim
Pengakuan
tim adalah penetapan tim yang dianggap paling berprestasi untuk kemudian diberi
penghargaan. Dengan adanya tahap ini diharapkan dapat memotivasi tim untuk
terus berprestasi serta membangkitkan motivasi tim lain untuk lebih mampu
meningkatkan prestasi mereka.
Model
Kolaboratif pada Pembelajaran Matematika
Berikut
ini langkah-langkah pembelajaran kolaboratif:
1.
Para siswa dalam kelompok menetapkan tujuan
belajar dan membagi tugas sendiri-sendiri
2.
Semua siswa dalam kelompok membaca,
berdiskusi, dan menulis.
3. Kelompok kolaboratif bekerja secara
bersinergi mengidentifikasi, mendemontrasikan, meneliti, menganalisis, dan
memformulasikan jawaban-jawaban tugas atau masalah dalam LKS atau masalah yang
ditemukan sendiri.
4.
Setelah kelompok kolaboratif menyepakati
hasil pemecahan masalah, masing-masing siswa menulis laporan sendiri-sendiri
secara lengkap.
5.
Guru menunjuk salah satu kelompok secara
acak (selanjutnya diupayakan agar semua kelompok dapat giliran ke depan) untuk
melakukan presentasi hasil diskusi kelompok kolaboratifnya di depan kelas,
siswa pada kelompok lain mengamati, mencermati, membandingkan hasil presentasi
tersebut, dan menanggapi. Kegitan ini dilakukan selama lebih kurang 20- 30
menit.
6.
Masing-masing siswa dalam kelompok
kolaboratif melakukan elaborasi, inferensi, dan revisi (bila diperlukan)
terhadap laporan yang akan dikumpulan.
7.
Laporan masing-masing siswa terhadap
tugas-tugas yang telah dikumpulkan, disusun perkelompok kolaboratif.
8.
Laporan siswa dikoreksi, dikomentari,
dinilai, dikembalikan pada pertemuan berikutnya, dan didiskusikan.
Perbandingan Model Kolaboratif dan
Kooperatif
Menurut
robert (1995) ada beberapa aspek yang membedakan antara kooperatif dan
kolaboratif yaitu sebagai berikut:
Aspek
|
Kooperatif
|
Kolaboratif
|
Siswa
|
Siswa
menerima latihan dalam kemampuan bekerjasama dan sosial.
|
Siswa
sudah memiliki kemampuan bekerjasama dan sosial. Siswa membangun kemampuannya itu untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
|
Aktifitas
|
Aktivitas
distrukturkan, setiap pelajar memainkan peranan spesifik.
|
Siswa
berunding dan mengorganisasikan sendiri.
|
Guru
|
Guru
memantau, mendengar dan campur tangan dalam kegiatan kelompok jika perlu.
|
Aktivitas
kelompok tidak dipantau oleh guru.
Jika timbul persoalan, siswa memecahkan sendiri dalam kelompoknya.
Guru hanya membimbing siswa ke arah penyelesaian persoalan.
|
Output
|
Ada
hasil kerja kelompok yang akan dinilai guru.
|
Draf
kerja untuk disimpan siswa untuk kerja
lanjutan.
|
Penilaian
|
Siswa
menilai prestasi individu dan kelompok dengan dibimbing oleh guru.
|
Siswa
menilai prestasi individu dan kelompok tanpa dibimbing oleh guru.
|
Sedangkan
persamaan antara kooperatif
dan kolaboratif diantaranya
:
1.
Siswa sama-sama belajar dalam kelompok
kecil dengan struktur aktivitas yang spesifik dan dalam keduanya, setiap siswa mencurahkan potensinya untuk
berkontribusi pada prestasi kelompok.
2.
Kedua strategi mementingkan pembelajaran
aktif.
3.
Dalam situasi keduanya guru berperan
sebagai fasilitator.
4.
Keduanya menggunakan strategi
memantapkan kemahiran kognitif
5.
Dalam situasi keduanya pelajar
dikehendaki memikul tanggung jawab atas pembelajaran diri sendiri.
6.
Keduanya bertujuan meningkatkan
interaksi sosial siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya,
Wina, Dr., M.Pd. 2007.Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta : Kencana
Prenada Media Grup.
Suherman, Erman. 2010. Belajar
dan Pembelajaran Matematika. Hands-Out Perkuliahan : Tidak diterbitkan.